Cari Postingan lain

Senin, 19 Maret 2018

Hati Mati

Menangis dalam harapan,
Termangu dalam kesunyian.
Inilah aku yang kau permainkan,
Inilah aku yang kau hancurkan.

Aku hidup dalam kelamnya dunia,
Dan kau datang menggambarkan setia,
Namun gambaran itu hanyalah uraian,
Uraian dan untaian secuil harapan.

Cinta itu harum aromanya,
Namun busuk tingkah lakunya.
Cinta ini pahit rasanya,
Namun ku coba tuk setia.

Ku kuatkan hati tuk menerima,
Namun mata menangis tiada hentinya,
Ku relakan bibir tak berkata-kata,
Namun hati mulai mati dalam gambaran setia.

Kau kira luka ini tak berdarah,
Kau kira luka ini tak bernanah,
Mungkin bagimu ini belum parah,
Karena aku hanyalah sapi perah.

Hatimu sudah mati,
Aku bagimu tak berarti.
Kau buat hatiku juga mati,
Sekarang, kau bagiku juga tak berarti,

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Bela Negara (Perspektif Mahasiswa)

Pengertian Bela Negara Dikutip dari buku "Pengembangan Pendidikan Bela Negara di Madrasah/Sekolah" oleh Abdul Kadir Ahmad, Bela ...